2.1 Pengertian
Otomasi dan Otomasi Perpustakaan
Untuk dapat memahami otomasi perpustakaan
perlu dipahami pengertian otomasi dan pengertian otomasi perpustakaan, berikut
beberapa pengertian mengenai otomasi dan otomasi perpustakaan:
Menurut Harrod (1990: 47) otomasi adalah
pengorganisasian mesin untuk mengerjakan tugas-tugas rutin, sehingga hanya dibutuhkan
sedikit campur tangan manusia.
Dalam Concise Oxford Dictionary (1982: 59)
otomasi adalah penggunaan peralatan yang dioperasikan secara automasi untuk
menghemat tenaga fisik dan mental manusia.
Menurut Sulistio Basuki (1994: 96) otomasi
adalah mencakup konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak dan atau
swakendali dengan menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa otomasi merupakan
penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin (melalui bantuan TI) yang
pengerjaan dan pengaturannya secara otomatis sehingga tidak perlu memerlukan
pengawasan manusia.
Sedangkan pengertian otomasi perpustakaan
adalah suatu sistem atau metode yang menggunakan peralatan untuk menggantikan
tenaga manusia dalam pekerjaan rutin atau sebuah proses pengelolaan perpustakaan
dengan menggunakan bantuan Teknologi Informasi (TI).
Otomasi perpustakaan merupakan penerapan TI di perpustakaan
yang dapat difungsikan dalam berbagai bentuk,
diantaranya sebagai berikut:
a. TI digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen
Perpustakaan. Bidang
pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan
adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka,
pengelolaan anggota, statistik, dan sebagainya. Fungsi
ini sering diistilahkan
sebagai bentuk Automasi Perpustkaaan.
b. TI sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi
ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan
ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan TI ini dapat terpisah maupun terintegrasi
dalam suatu sistem informasi, tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia, dan infrastruktur
peralatan TI yang mendukung keduanya (Ikhwan Arif,
2003: 2,3).
Bidang cakupan otomasi perpustakaan dalam
buku Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008: 38) diantaranya adalah:
a.
Usulan
koleksi,
b.
Inventarisasi,
c.
Katalogisasi,
d.
Sirkulasi,
reserve, inter-library loan,
e.
Pengelolaan
penerbitan berkala,
f.
Pengelolaan
anggota.
2.2 Tujuan
Otomasi Perpustakaan
Tujuan otomasi perpustakaan menurut
Cochrane (1995: 31) diantaranya sebagai berikut:
a.
Memudahkan
integrasi berbagai kegiatan perpustakaan,
b.
Memudahkan
kerjasama dan pembentukan jaringan
perpustakaan,
c.
Membantu
menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan,
d.
Menghindari
pekerjaan yang bersifat mengulang dan membosankan,
e.
Memperluas
jasa perpustakaan,
f.
Memberi
peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan,
g.
Meningkatkan
efisiensi.
2.3 Manfaat
Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan dengan menerapkan
kemajuan TI akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan
dalam perpustakaan,
b. Memberikan layanan yang lebih baik kepada
pengguna perpustakaan,
c. Meningkatkan citra perpustakaan,
d. Pengembangan infrastruktur nasional,
regional dan global.
Dan menurut Sophia (1998) penggunaan
teknologi komputer di perpustakaan mempunyai beberapa manfaat diantaranya:
a. Dapat mempercepat proses temu balik
informasi (information retrieval),
b. Memperlancar proses pengolahan, pengadaan
bahan pustaka, dan komunikasi antar perpustakaan,
c. Dapat menjamin pengelolaan data
administrasi perpustakaan.
Dengan adanya otomasi perpustakaan maka
beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Salain itu proses
pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali.
2.4 Komponen
Sistem Otomasi Perpustakaan
Komponen-komponen sistem otomasi
perpustakaan meliputi pengguna (user),
perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), dan data.
a. Pengguna (user)
Pengguna (user)
merupakan unsur utama yang sangat berpengaruh dalam sistem otomasi
perpustakaan. Dalam membangun dan mengembangkan sistem otomasi perpustakaan alangkah
baiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan staf perpustakaan, pustakawan serta
para pemustaka atau pengguna perpustakaan. Otomasi perpustakaan dibangun dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para penggunanya, sehingga otomasi yang
akan dibuat akan membantu para pengguna.
b. Perangkat keras (hardware)
Sebuah mesin yang dapat menerima dan
mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat diperlukan program untuk
menjalankannya. Fungsi perangkat keras adalah untuk menumpulkan data dan
mengkonversinya ke dalam suatu bentuk yang dapat diproses oleh komputer.
Perangkat keras dalam otomasi perpustakaan diantaranya
komputer, scanner, digital camera, dan CD writer. Pengadaan
perangkat keras ini perlu
disesuaikan dengan software
yang akan digunakan.
c. Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak merupakan komponen penting dalam sistem otomasi. Perangkat lunak sering diartikan sebagai metode atau
prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan baik multi-tasking maupun multi-user. Perangkat lunak (software)
untuk sistem otomasi perpustakaan adalah seperti CDS/ISIS dari UNESCO yang
dapat diperoleh secara gratis melalui internet.
d. Data
Data merupakan bahan baku informasi. Data
dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol-simbol khusus. Dalam perpustakaan
data ini dapat berupa identitas sebuah buku atau bibliografi dan lain
sebagainya.
2.5 Konsep
Otomasi Perpustakaan
Konsep otomasi perpustakaan adalah
menghubungkan pengguna pada informasi yang dibutuhkan dengan cepat tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar